Kebiasaan Pengunjung yang Merepotkan Pengelola Rak Supermarket
Supermarket merupakan tempat umum dengan traffic pengunjung yang tinggi setiap harinya. Karena tergolong tempat umum yang ramai, maka sepatutnya para pengunjung memerhatikan etika-etika saat berbelanja di tempat ini. Apalagi mereka diberi kebebasan memilih dan mengambil barang sendiri di rak supermarket. Namun di antara mereka selalu ada saja orang-orang yang melakukan kebiasaan ‘nyeleneh’ sehingga kerap merepotkan pengelola rak supermarket. Apa saja kebiasaan mereka?
1. Mengacak Susunan Barang
Di supermarket manapun, pengelola pasti akan selalu mengusahakan agar barang tetap berjejer rapi di rak. Tapi usaha mereka akan bertambah berat tatkala ada sebagian pengunjung yang sering mengacak susunan barang di rak supermarket. Ya, sebagian besar pengunjung umumnya mencari barang dengan kualitas terbaik di antara pilihan yang mereka lihat di rak supermarket. Mereka akan memilih barang yang kemasannya bersih, bebas cacat, serta memiliki tanggal kedaluwarsa yang paling lama. Karena itulah mereka rela ‘mengacak’ susunan produk di rak demi mendapatkan produk terbaik. Alhasil, petugas rak supermarket kebagian pekerjaan tambahan untuk membereskannya.
2. Mencoba, Tanpa Membeli
Melihat judul topik ini, tentu Anda terbayang di bagian rak supermarket mana ini terjadi? Ya, perilaku ini sering kita temui di rak supermarket khusus produk parfum, sabun, dan sejenisnya. Untuk mengantis
ipasi hal ini, pihak pengelola supermarket sering membuat peringatan khusus yang biasanya berisi tulisan “mencoba, berarti membeli”.
3. Menumpahkan Cairan di Rak Supermarket
Kebiasaan ini kerap terjadi di bagian rak khusus produk-produk cair seperti kecap, parfum, minyak goreng, dan sabun. Alih-alih ingin mencari tahu lebih dalam tentang aroma atau rasa produk, pengunjung tanpa merasa bersalah membuka segel kemasan dan meletakkannya kembali ke rak tanpa menutup rapat, bahkan membiarkan produk dalam posisi miring. Cairan produk pun tumpah. Tumpahan produk ini jika dibiarkan bisa merusak lapisan cat rak supermarket.
4. Mengembalikan Barang Sembarangan
Ini adalah masalah umum yang mungkin bukan hanya terjadi di supermarket Indonesia, tapi juga dunia. Beberapa pengunjung yang tidak bertanggung jawab seringkali mengembalikan produk yang tidak jadi mereka beli ke rak yang jauh dari tempat awalnya. Biasanya ini terjadi di rak supermarket bagian depan atau dekat kasir. Sangat sulit mengubah perilaku ini. Namun apa daya, selalu ada saja barang yang harus dikembalikan para petugas rak supermarket ke tempatnya masing-masing.
5. Memarkir Trolley di Lorong Rak Supermarket
Selalu saja ada trolley ‘tak bertuan’ di lorong supermarket sehingga menyulitkan jalan pengunjung. Kebiasaan ini terjadi ketika pengunjung memarkir trolley dan meninggalkannya begitu saja. Tentu sebuah kondisi yang tidak meyenangkan bagi petugas supermarket, bukan?
Itulah beberapa perilaku ‘nyeleneh’ pengunjung yang merepotkan pengelola supermarket. Terkadang kebiasaan ini memaksa petugas untuk lembur demi membereskan rak supermarket mereka. Tentunya hal ini akan merugikan pihak pemilik supermarket karena mau tidak mau mereka harus memberi insentif tambahan kepada petugas yang lebur. Belum lagi risiko barang yang rusak akibat pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, pemilik supermarket perlu melakukan antisipasi terhadap hal ini.
Nah, buat pengelola supermarket bisa nyetok sabar yang lumayan besar yaa, hehehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar